BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sunday, November 8, 2009

Subuh~


 

Hidup ini..

 Punya imbalan dan taklifannya,

Punya kurnia dan balasnya,

Punya kasih dan murkaNya,

Punya usaha dan ketentuanNya,

Kerna kita dikurnia akal dan kudrat..

Kerna kita adalah hambaNya...

~salsabil sakinah~



Senyum


Senyum itu penawar gundah..

Senyum itu penenang tikamana hatimu gelisah..

Senyum itu cahaya tikamana jiwamu sirna..

Senyum itu mudah sayang..

Maka tersenyumlah...

Moga saja dunia akan tersenyum padamu...

Kerna senyum itu sedekah..:)

 

~salsabil sakinah~

091109:757M

Allah knows...


When you feel all alone in this world

And there's nobody to count your tears

Just remember, no matter where you are

Allah knows

Allah knows

 

 

When you carrying a monster load

And you wonder how far you can go

With every step on that road that you take

Allah knows

Allah knows

 

 

No matter what, inside or out

There's one thing of which there's no doubt

Allah knows

Allah knows

And whatever lies in the heavens and the earth

Every star in this whole universe

Allah knows

Allah knows

 

 

When you find that special someone

Feel your whole life has barely begun

You can walk on the moon, shout it to everyone

Allah knows

Allah knows

 

 

When you gaze with love in your eyes

Catch a glimpse of paradise

And you see your child take the first breath of life

Allah knows

Allah knows

 

 

When you lose someone close to your heart

See your whole world fall apart

And you try to go on but it seems so hard

Allah knows

Allah knows

 

 

You see we all have a path to choose

Through the valleys and hills we go

With the ups and the downs, never fret never frown

Allah knows

Allah knows

 

 

Every grain of sand,

In every desert land, He knows.

Every shade of palm,

Every closed hand, He knows.

Every sparkling tear,

On every eyelash, He knows.

Every thought I have,

And every word I share, He knows.

Allah knows.

Pengemis dan Maharaja


Seorang maharaja bersiar-siar dari istananya pada suatu pagi,
apabila ia ketemu seorang pengemis. Bertanya, "Apa kau mahu?"


Tertawa pengemis itu tertawa.
"Kau bertanyakan aku, sepertinya hasratku mampu kau penuhi!"


Maharaja itu tercalar egonya. Bersuara keras, menjawab ia.
"Tentu aku mampu penuhi apa saja mahumu.
Apa kau mahu? Majukan padaku."


Sang pengemis tertawa lagi.
"Berfikirlah masak-masak sebelum kau menjanjikan apa-apa bagiku."


"Akan kupenuhi apa jua permintaanmu.
Aku maharaja yang agung! Apa yang kau mahu itu, hingga tak terpenuhi daku?"


Ujar sang pengemis,
"Permintaanku ini mudah saja. Kau lihat mangkuk yang kupegang ini.
Bolehkah kau isinya dengan sesuatu?"


Jawab sang maharaja, "Pasti!"


Dipanggilnya salah seorang menterinya. Dia mengkhabarkan.
"Isikan mangkuk pengemis ini dengan wang."


Menteri itu berlalu pergi dan mengambil beberapa keping wang emas
lalu dituangkan ke dalam mangkuk itu. Sesaat itu jua wang itu menghilang.


Dituangnya wang, lagi dan lagi. Setiap saat menteri itu menuangkan,
wang itu ghaib begitu saja. Dan mangkuk pengemis itu tergeletak kosong,
seperti asal.


Masa demi masa khabar aneh itu tersebar ke seluruh kota,
dan rakyat berkerumunan. Harga diri sang maharaja di ambang kehinaan.


Bicaralah ia kepada menteri-menteri.
"Jika seluruh kerajaanku lepas dari tanganku, aku sedia kehilangannya;
tapi di tangan pengemis ini aku tak rela dihinakan."


Intan berlian, mutiara murni, nilam dan delima;
semua khazanah berharganya kian menyusut.
Mangkuk sang pengemis kelihatan seakan tak berpenghujung.
Semua yang mengisinya - semuanya! - hilang serta-merta,
ghaib dari kewujudannya.


Akhirnya menjelang petang, di situ semuanya memerhati kebisuan.


Sang maharaja rebah di kaki sang pengemis, mengakui kekalahannya.


Dia bersuara lemah,


"Cuma beritahuku satu perkara. Kau pemenang - tapi sebelum kau pergi,
jawab soalanku. Mangkukmu itu, mengapa ia begitu?"


Ketawa sang pengemis dengan sinis, lalu ia berkata:


"Ia dijadikan dari hasrat. Tiada apa-apa rahsia.
Ia ringkasnya tercipta dari keinginan manusia."




***




Kefahaman sebegini mentransformasi hidup. Pergi kepada sesuatu keinginan — apa yang akan dilalui? Pertamanya di situ ada pengembaraan, keseronokan, kepuasan hebat, kau terpesona, cita rasa, cita rasa. Sesuatu terjadi, kau di puncaknya. Kemudian selepas berpenat lelah, hasratmu terpenuhi. Kau punya apa yang kau impi, seperti kereta idaman, kapal layar mewah, wanita yang digiurkan, dan — tiba-tiba, selang beberapa masa semuanya menjadi tak bermakna.




Kerana apa? Kerana hatimu telah menjadi terbiasa dengannya. Keretamu menakjubkan pertama kali, tapi akhirnya tiada apa-apa yang mempesona lagi. Kau menjadi mabuk dengan keinginan hingga kau tak sedar kekosongan jiwamu. Sekarang hasratmu terpenuhi, keretamu di jalanan, wanitamu di ranjang, wangmu di dalam simpanan — sekali lagi daya tariknya mengghaib hilang. Seperti awal kekosongan tetap di situ, sedia memakan hatimu. Dan kau terpaksa mencipta keinginan-keinginan baru, lagi — untuk lepas dari jurang kekosongan yang dalam, yang berkitar dalam hidupmu.




Begitulah bagaimana seseorang pergi dari satu keinginan ke keinginan lainnya. Dan tetap menjadi seorang 'pengemis' sepanjang hidupnya. Keseluruhan hidupmu membuktikan — segala keinginan-keinginan seperti ini mengecewakanmu. Sejurus ia tercapai, kau perlukan keinginan baru.




Saat kau menyedari keinginan-keinginan seperti itu akan menggagalkanmu — itulah titik tolak perubahan hidupmu.




Perjalanan yang sebenar ialah ke dalam hatimu. Kembalilah, kembali ke asal. Tempat jatuhnya pandangan Tuhanmu.




Terjemah & ubahsuai dari Qisas.com
firusfansuri.blogspot.com

Hati2


Ku pinta dan kupohon
Namun Kau masih tak kabulkan
Andai mungkin ini ujian
Hadirkan senyuman dalam setiap mohonku..
Hadirkan kerendahan dalam setiap mohonku..
Hadirkan keredhaan dalam setiap mohonku...

Ku hitung-hitung dan ku amat-amati rasaku
Mana mungkin aku merasa begitu berdukacita..
Sedang aku adalah seorang pemohon..
Pemohon yang lagaknya harus seorang hamba..

Hambakah aku?
Sedang salahku tak pernah sunyi..
Langkahku tak pernah tunduk..
Hatiku tak pernah redha..
Lagakku tak pernah selayaknya..

Sedang aku tak henti-henti..
Mengira-ngira..kapankah aku akan berhenti berharap..
Sedang aku.. tak pernah tulus denganMu..
Mengharap Rahmat dan kasihMu...
Sedang aku tak pernah tulus...
Ikhlaskah aku dengan sujudku?
Moga langkahku menemui jalanMu..

Salsabil Sakinah

Friday, November 6, 2009

HATI..



Tuhanku, iradat itu hak-Mu,
doa itu kepunyaanku,
aku meminta aku meminta
tak Kau kurniakan tak mengapa
jika tak Kau beri semakin kenal aku diri-Mu
jika Kau beri kesejahteraanku pulangkan pada-Mu


Sejauh ini sudah ku kenal kebesaran-Mu
Sedekat ini sudah ku rasai kewujudan-Mu


Tuhanku pun,
jika Kau tak beri
seperti biri-biri mencari Ibu
aku tersesat langkah di lereng-lereng
gunung Anadolu
seperti salji keras batu dan membeku
tak punya batini
andai Kau beri
aku jadi salji mencair
menyegar basah permukaan bumi
ranting-ranting anggur tumbuh lagi
burung-burung berkicau di awal musim semi
daun-daun menghijau kembali
matahari datang lagi
amat ku kasih amat ku cinta
maka aku meminta


Iradat adalah hak-Mu
tak aku ingkari
meminta adalah hakku
kerana dengan merayu
Kau jadi Kekasihku
aku jadi perindu
aku meminta aku meminta
tak Kau kurniakan tak mengapa
jika tak Kau beri
semakin kenal aku diri-Mu
jika Kau beri kesejahteraanku
pulangkan kepada-Mu.

Faisal Tehrani

Monday, November 2, 2009

Persangkaanku~~


Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah

Ya Allah jangan Kau coba aku
Melebihi batas mampu dan sanggupku
Ya Allah bila memang Kau coba
Aku percaya Kau sayang padaku

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah

Ya Allah lindungilah diriku
Dari yang menjahati menzhalimiku
Ya Allah Kaulah Maha Segala
Engkaulah pelindung hidup dan matiku

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah

Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah Ya Rabbi
Ya Allah

Ya Allah jangan Kau coba aku
Melebihi batas mampu dan sanggupku

Ya Allah... 
andai hidupku ini adalah untukku diuji..
maka ujilah aku..
Tapi Ya Allah...
bantu aku untuk redha dengan segala ketetapanMu...
dan..
Engkau tetapkanlah hatiku diatas agama Ini dan diatas ketaatan Ini..